AL-QUR'ANUL KARIM SURAT AL-FATIHAH (1) AYAT 1
(MAKIYYAH)
JUZ 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ(١)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Al-l'rob
Huruf ba dalam بِسْمِ adalah tambahan yang bermakna ilshoq, tetapi menurut pendapat yang rojih ia bermakna isti'aanah. Susunan jar wal-majruur adalah khobar bagi mubtada' yang dihapus (menurut madzhab ulama Basroh), taqdirnya adalah اِبْتَدَائى بِسْمِ اللّٰهِ atau susunan tersebut berkedudukan nashob karena dinashobkan oleh fi'il muqoddar (menurut madzhab imam Kufah), taqdirnya adalah اِبْتَدَأْتُ بِسْمِ اللّٰهِ
ARTI HURUF BA (بِ) PADA BASMALAH
Huruf ba (بِ) adalah huruf jar yang memiliki ta’aluq (ikatan) pada kalimat sebelumnya yang dalam basmalah ini ta’alluqnya dibuang, bila ditampakkan kira-kira berbunyi اَبْتَدِأُ yang artinya "aku memulai",yang mengikuti wazan اِفْتَعَلَ-يَفْتَعِلُ-اِفْتَعَالاً dari fi'il tsulatsi mazid dengan tambahan 2 huruf (بِزِيَادَةِحَرْفٍيْنِ), yang di sebut juga fi'il khumasy. Sehingga bismillah berarti "saya atau kami memulai dengan nama Allah". Dengan demikian kalimat tersebut menjadi semacam doa atau pernyataan dari pengucap. Atau dapat juga diartikan sebagai perintah dari Allah (walaupun kalimat tersebut tidak berbentuk perintah),Huruf bi (بِ) yang diterjemahkan dengan kata "dengan, bersama" itu dikaitkan dalam benak dengan kata "kekuasaan dan pertolongan". Dengan demikian pengucap basmalah seakan-akan berkata, "dengan kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, pekerjaan yang sedang saya lakukan ini dapat terlaksana".
Pengucapnya seharusnya sadar bahwa tanpa kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, apa yang sedang dikerjakannya itu tidak akan berhasil. Ia menyadari kelemahan dan keterbatasan dirinya tetapi pada saat yang sama-setelah menghayati arti basmalah ini, ia memiliki kekuatan dan rasa percaya diri karena ketika itu dia telah menyandarkan dirinya dan bermohon bantuan Allah Yang Maha Kuasa itu.
Dalam kitab tafsir Mariful Qur’an, Imam Mufthi Shofi Usmani R.A memberikan analisa secara bahasa tentang makna kata bismillah. Menurut beliau kata bismillah terdiri dari 3 suku kata ba (بِ), ismi (اِسْمِ) dan Allah (اَلله). Kata ba (بِ) memiliki 3 konotasi dalam bahasa 'Arob :
1. Mengekspresikan kedekatan antara dua benda yang satu dengan lainnya hampir tidak memiliki jarak yang di sebut dengan makna ilshoq (اِلْصَاقٌ).
2. Mencari pertolongan dari seseorang atau sesuatu
3. Mencari berkah dari seseorang atau sesuatu
Sungguh luas bila seseorang mendalami sekedar arti BA'(بِ) yang terdapat pada basmalah seperti apa yang pernah di tuturkan oleh Sayyidina Ali K.W. yang dikutip dalam kitab ‘Iaanatuth Thoolibiin:
“Jika mau aku akan membebani delapan puluh unta untuk memuat makna dari huruf ba (بِ) dalam kalimat basmalah.”
Seperti halnya pernyataan Imam Asy-syarbiiny dalam kitab Al-Iqnaa’:
“Allah menurunkan sebanyak seratus empat kitab kepada tujuh orang Nabi-Nya, dan seluruh kitab tersebut terkumpul dalam empat kitab, yaitu Al-Quran, Taurat, Injil dan Zabur. Dari keempat kitab tersebut terkumpul dalam satu kitab yaitu Al-Quran.
Dan semua surat yang ada dalam Al-Qur`an terkumpul dalam satu surat yaitu Al-Fatihah, dan seluruh ayat yang terdapat dalam Al-Fatihah terkumpul dalam bismillahir rohmanir rohim بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa semua yang terdapat dalam kalimat basmalah terkumpul dalam huruf ba (بِ) dan semua yang terdapat dalam huruf ba (بِ) terkumpul dalam titiknya”.
( فَائِدَةٌ ) قَالَ النَّسَفِيُّ فِي تَفْسِيرِهِ قِيلَ الْكُتُبُ الْمُنَزَّلَةُ مِنْ السَّمَاءِ إلَى الدُّنْيَا مِائَةٌ وَأَرْبَعَةٌ صُحُفُ شِيثٍ سِتُّونَ وَصُحُفُ إبْرَاهِيمَ ثَلَاثُونَ وَصُحُفُ مُوسَى قَبْلَ التَّوْرَاةِ عَشْرَةٌ وَالتَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ وَالزَّبُورُ وَالْفُرْقَانُ وَمَعَانِي كُلِّ الْكُتُبِ أَيْ غَيْرِ الْقُرْآنِ مَجْمُوعَةٌ فِي الْقُرْآنِ وَمَعَانِي كُلِّ الْقُرْآنِ مَجْمُوعَةٌ فِي الْفَاتِحَةِ وَمَعَانِي الْفَاتِحَةِ مَجْمُوعَةٌ فِي الْبَسْمَلَةِ وَمَعَانِي الْبَسْمَلَةِ مَجْمُوعَةٌ فِي بَائِهَا وَمَعْنَاهَا أَيْ الْإِشَارِيُّ بِي كَانَ مَا كَانَ وَبِي يَكُونُ مَا يَكُونُ زَادَ بَعْضُهُمْ وَمَعَانِي الْبَاءِ فِي نُقْطَتِهَا ا هـ قَالَ شَيْخُنَا ، وَالْمُرَادُ بِهَا أَوَّلُ نُقْطَةٍ تَنْزِلُ مِنْ الْقَلَمِ الَّتِي يُسْتَمَدُّ مِنْهَا الْخَطُّ لَا النُّقْطَةُ الَّتِي تَحْتَ الْبَاءِ خِلَافًا لِمَنْ تَوَهَّمَهُ وَمَعْنَاهَا الْإِشَارِيُّ أَنَّ ذَاتَهُ تَعَالَى نُقْطَةُ الْوُجُودِ الْمُسْتَمَدُّ مِنْهَا كُلُّ مَوْجُودٍ ا هـ .
(Manfaat) Al-Nasafi berkata dalam tafsirnya: Dikatakan bahwa kitab-kitab yang diturunkan dari langit ke dunia ada seratus empat halaman enam puluh delapan, dan halaman Ibrahim ada tiga puluh. Dan gulungan Musa sebelum Taurat ada sepuluh: Taurat, Injil, Mazmur, dan Furqan. Makna semua kitab, kecuali Al-Qur'an, dikumpulkan di dalam Al-Qur'an, dan makna seluruh Al-Qur'an dikumpulkan di Al-Fatihah, dan makna Al-Fatihah dikumpulkan di Basmalah. Makna basmalah dikumpulkan dalam Ba'a dan maknanya, yaitu orang yang menunjukkan “Oleh” adalah “apa yang telah terjadi” dan “Oleh” “adalah” “apa yang akan terjadi.” arti “Ba” ada di dalamnya Titiknya adalah AH, kata Syekh kami, Yang dimaksud adalah titik pertama yang keluar dari pena yang menjadi garisnya, bukan titik di bawah huruf b, berlawanan dengan yang membayangkannya dan maknanya. Indikasinya adalah bahwa diri-Nya, Yang Maha Tinggi, adalah titik keberadaan yang menjadi asal mula segala sesuatu yang ada.
Arti makna BASMALAH termuat dalam huruf Ba(بِ)nya : Menurut Syekh Ibrahim dalam kitab Jauharotut Tauhid artinya "بِمَاشَاءَاللهُ كَانَ, وَبِمَالَْ يََشَاءُلَمْ يَكُنْ" apa yang di kehendaki Allah pasti wujud, dan yang tidak di kehendakiNya tidak akan wujud, Ada juga yang mengartikan sebagai wujud kata isyarat dari "بِي كَانَ مَاكَانَ, وَبِي يَكُوْنُ مَايَكُوْنُ" Hanya sebab Aku (Allah) segala yang telah terjadi dan hanya sebab Aku (Allah) segala yang akan terjadi. Sebagian Ulama ada juga yang menambahkan Makna yang terkandung dalam huruf BA(بِ)teringkas pada NUQTHOH, titik yang ada pada AL-QOLAM (di lauhil mahfuudh) yang menunjukkan bahwa Dzat Allah adalah pusat dari segala sesuatu yang wujud. ( Tuhfatul Habiib I/30-33 ). وَاللهُ اَعْلَمُ بِالصَوَابِ.
س = SANAA-ULLAAH = Kemegahan Allah
م = MAJDULLAAH = Kemuliaan Allah
Ada juga yang mengartikan :
ب = BUKAA-UT TAAIBIIN = Tangisan orang-orang yang bertaubat
س = SAHWUL GHOOFILIIN = Kealpaan orang-orang yang lalai
م = MAGHFIROTUHUU LIL MUDZNIBIIN = Ampunan Allah untuk mereka yang berbuat dosa
Dalam arti seberapapun besar dosa seorang hamba dan kealpaan dia asal dia bertaubat dan menyesal dengan bersimpuh dan menangis dihadapanNya, ampunan Allah selalu terbuka. ( I'aanatuth-Thoolibiin I/4 ).
Diantara pemaknaan الرَّحْمٰنِ dan الرَّحِيْمِ pada اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ memang demikian
َوَالْحِكْمَةُ فِي أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى جَعَلَ افْتِتَاحَ الْبَسْمْلَةِ بِالْبَاءِ دُوْن غَيْرِهَا مِنَ الْحُرُوْفِ وَأَسْقَطَ الْألِفَ مِنِ اسْمِ وَجَعَلَ الْبَاءَ فِي مَكَانِهَا أَنَّ الْبَاءَ حَرْفُ شَفَوِيٍّ تُْنْفَتَحُ بِهِ الشَّفَّةُ مَا لاَ تُنْفَتَحُ بِغَيْرِهِ وَلِذَلِكَ كَانَ أَوَّلُ انْفِتَاحِ فَمِّ الذُّرَةِ الِْإنْسَانِيَّةِ فِي عَهْدٍ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ بِالْبَاءِ فِي جَوَابِ بَلَى
Hikmah Allah menjadikan permulaan BASMALAH dengan huruf BA bukan dengan huruf lainnya dan menghilangkan huruf Alif pada kalimat ISMUN dan meletakkan huruf ba di tempatnya :
Huruf BA (ب ) adalah huruf yang keluar dari bibir yang saat mengucapkannya bibir terbuka berbeda dengan huruf bibir lainnya (Mim-م dan Wau-و) seperti halnya saat terbukanya bibir embrio janin manusia kala kala dalam rahim ibunya saat mengikat janji dengan Allah "Bukankah aku Tuhanmu ? janin tersebut menjawab dengan kalimat yang diawali dengan BA (ب ) juga yaitu بَلَى yang artinya, Ya Engkaulah Tuhanku. (I'aanatuth Thoolibiin I/5).
1-, huruf (ب) mengandung arti (بارئ البرايا), yakni pencipta manusia.
2-, huruf (س) mengandung arti (ستار الخطايا), yakni penutup kesalahan-kesalahan.
3-, huruf (م )mengandung arti (المنان بالعطايا), yakni Yang Maha dermawan/murah hati dengan pemberian-pemberian.
4-, lafal (الله) yang mengandung arti (كشف البلايا), penyingkap kesusahan/musibah.
5-, (الرحمن) mengandung arti (مطي العطايا), yakni Maha pemberi segala pemberian.
6-, (الرحيم) mengandung arti (غافر الخطايا), yakni pengampun segala kesalahan.
Demikianlah penjelasan Syekh Imam An-Nawawi Al-Bantani tentang makna di balik kalimat Bismillah yang sering kita ucapkan.
Bismilah termasuk lafal yang sering diucapkan setiap hari. Penting untuk setiap Muslim mengetahui arti (بسم الله الرحمن الرحيم) Dengan mengetahui artinya, kita akan tahu manfaat dan keistimewaan lafal ini.
FADLILAH DAN KEUTAMAANNYA
1. Lebih Mendekatkan Diri Kepada Allah
1. Menghancurkan Syaithon
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda.
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
Apabila salah seorang masuk ke rumahnya dan mengingat Allah (berdzikir) ketika masuknya dan ketika makan, maka setan berkata : “Tidak ada tempat istirahat dan makan malam untuk kalian”. Dan apabila ia masuk dan tidak mengingat Allah ketika masuk, maka setan berkata :”Kalian telah mendapatkan tempat istirahat dan makan malam.(1)
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda.
سَتْرُ بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَبَيْنَ عَوْرَاتِ بَنِي أَدَمَ إِذَا وَضَعَ أَحَدُهُمْ شَوْبَهُ أَنْ يَقُولُ بسْم اللّه
Penghalang antara mata jin dan aurat Bani Adam, apabila salah seorang dari mereka melepas pakaiannya, ialah dengan membaca bismillah”(4)
- H.R Imam Ahmad Ibnu Hambal Yang Tertera Dalam Kitab Musnadnya
2. Di Lipat Gandakan Kebaikan Hingga 400x
- H.R. Imam Muslim
وقال صلى الله عليه وسلم: مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ بِسْمِ الله إلاَّ أمَرَ الله تَعَالى الكِرَامَ الكَاتِبْينَ أن يَكْتُبُوا في دِيوَانِهِ أرْبَعْ مَائَةِ حَسَنَةٍ
“Tidak ada dari seorang hamba yang membaca kalimat bismillah, kecuali Allah memerintahkan malaikat mencatat amal untuknya empat ratus kebaikan.”
3.Allah Akan Menghapus Dosa-dosa
- H.R Mutaffaqun Alaih
وقالَ صلى الله عليه وسلم:مَنْ قَالَ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَرَّةً لَمْ يَ بْ قَ مِنْ ذُ نُوبِهِ ذَرَّةٌ
“Barangsiapa yang membaca kalimat bismillah, maka tak tersisa sedikitpun dari dosa-dosa yang kecil.”
4. Di Masukan Dalam Golonga Orang Yang Baik
- H.R Imam Abu Daud
وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَالَ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ كُتِبَ اسْمُهُ مِنَ الأبْرَارِ وَبرِىءَ مِنَ الكُفْرِ والنفاقِ
“Barangsiapa yang membaca kalimat bismillah, maka namanya akan ditulis sebagai orang yang baik dan terbebas dari kekafiran dan kekufuran.”
5. Allah Hindarkan Dari Berbagai Macam Fitnah
- H.R Mutaffaqun 'Alaih
وقال صلى الله عليه وسلم: إذا قُمْتُمْ فَقُولُوا بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ فإنَّ النَّاسَ إذا اغْتَابُوكُمْ يَمْنَعُ هُمْ الملك عَنْ ذالِكَ
“Jika kalian berdiri maka ucapkanlah kalimat bismillah, sungguh apabila ada manusia yang memfitnah kalian, maka malaikat akan mencegah mereka dari perbuatan tersebut.”
6. Allah Datangkan Keberkahan Dalan Hidup
- H.R Imam Abu Daud
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan bacaan bismillah, maka amalan tersebut terputus berkahnya.”
- H.R Imam Ahmad Hal 2 No.359 Dari Abu Huroiroh R.A
كُلُّ كَلَامٍ أَوْ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُفْتَحُ بِذِكْرِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَرُ – أَوْ قَالَ : أَقْطَعُ
“Setiap perkataan atau perkara penting yang tidak dibuka dengan dzikir pada Allah, maka ia terputus.”
Kata "أَبْتَرُ" mengandung makna kurang atau tidak maksaimal, kata ini adalah sebutan untuk hewan yang salah satu dari kakinya terputus. Dimana kita bisa sangat memahami apabila seekor hewan tidak memiliki kaki yang sempurna, maka hewan itu menjadi hewan yang murah harganya, bahkan kurang laku bila dipasarkan. Sehingga sebagian besar ulama memaknainya dengan ;
"terputusnya kebarokahan dari amalan yang tidak dimulai dengan dzikir kepada Allah SWT"
Amalan yang dimaksud adalah seluruh perbuatan baik yang dilakukan oleh kita. Baik dalam bentuk batiniah maupun lahiriyah.Menurut pendapat Syaikh Syu’aib Al-Arnauth beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini dlo’if
- H.R. Ibnu Hibban
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ ببسم الله فهو أبتر
“Segala urusan penting yang tidak diawali bismillah, maka akan berkurang (atau bahkan hilang) keberkahannya”.
- H.R. Ibnu Majah
كُلُّ أَمْرٍ ذِى بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدِ أَقْطَعُ
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai di dalamnya dengan ‘alhamdu’, maka berkahnya terputus.”
- H.R Imam Al-Khothib Dari Abu Huroiroh R.A
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus.” (Tercantum dalam kitab Al-Jami’, dari jalur Ar-Rohawai dalam Al-Arba’in, dan As-Subki dalam Thobaqothnya)
Allah Buatkan Tempat Dalam Syurga
Dalam kitab kuning Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah menganjurkan beberapa kegiatan yang dimulai dengan membaca bismillah, diantaranya :
- Saat memulai membaca Al-Qur’an sekaligus dzikir
- Saat mulai menaiki kendaraan ataupun perahu
- Saat memasuki rumah, baik di masjid dan keluar dari rumah/masjid
- Saat menghidupkan lampu dan mematikan lampu
- Sebelum memulai bersetubuh (bagi yang sudah halal)
- Pada saat imam menaiki mimbar
- Pada saat hendak tidur
- Pada saat melakukan shalat sunnah
- Pada saat menutup bejana (Wadah)
- Pada saat memulai menulis/mengetik
- Pada saat menutupkan mata mayit dan hendak memasukkannya kedalam kuburan
- Pada saat meletakkan tangan ketika hendak membaca do’a ruqyah (pada tubuh yang sakit)[5]
0 comments:
Posting Komentar